Monday, March 14, 2016

Indonesia akan Saingi Thailand?


Indonesia secara bertahap dapat menggantikan Thailand untuk menjadi negara yang akan sentral dalam hal produksi mobil di ASEAN. Ini memiliki implikasi penting bagi produsen dan pemasok suku cadang mobil, serta pembuat kebijakan di kedua negara.

Seperti diketahui, saat ini, Thailand sementari ini menjadi produsen mobil terbesar di Asia Tenggara, dengan volume produksi tahunan sekitar 2 juta unit dibandingkan dengan Indonesia dengan total sekitar 1,1 juta unit pada tahun 2015. Sebagai produsen mobil terbesar kedua, Indonesia belum mampu menjaga Thailand membangun pasar ekspor. Indonesia ekspor hanya 23% dari produksi nasional pada tahun 2015, sementara Thailand mampu mengekspor hingga 55%.

Namun, Indonesia telah mulai untuk mengejar ketinggalan. Pada 2015, output gap antara kedua negara adalah sekitar 810.000 unit. Ipsos diperkirakan pada tahun 2020, diharapkan dapat mengurangi perbedaan ukuran hanya 465.000 unit.


Jadi Indonesia bisa menggantikan Thailand sebagai pusat produksi mobil nomor satu di ASEAN, kesenjangan harus diatasi dengan beberapa kondisi seperti: Peningkatan pabrik utilitasi. Pada 2015, Indonesia memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 2 juta kendaraan kapasitas, tetapi hanya sekitar 62% yang digunakan; Lebih meningkatkan investasi hingga US $ 2,6 miliar untuk pembuatan pabrik baru atau untuk meningkatkan kapasitas pabrik, dengan asumsi tingkat utilisasi tetap sama.

Saturday, March 5, 2016

Cuci Motor Negri Tropis

Sebagai negri tropis, Indonesia mengalami dua musim selama rentan waktu satu tahun. Sekitar bulan Oktober hingga Maret Indonesia mengalami musim penghunan dimana puncak hujan terjadi sekitar bulan Januari dan Februari, disertai curah hujan yang begitu tinggi hingga sering terjadi banjir. Bulan April hingga September Indonesia mengalami musim kemarau dimana matahari bersinar sangat panas dan terik yang mengakibatkan kondisi yang begitu berbeda dibandingkan musim penghujan. Nah, kehadiran dua musim ini di Indonesia, menyebabkan aktivitas berkendara juga terkena imbasnya. Yang paling terasa adalah pada intensitas pencucuian kendaraan. Dua musik yang begitu berbeda mengakibatkan pengguna sepeda motor harus pintar-pintar mengatue intensitas pencucuian sepeda motornya. Lantas seperti apa siklus mencuci motor bagi para pengguna kendaraan bermotor di Indonesia.

Umumnya di musik kemarau yang curah hujannya rendah, motor akan jarang terkena cipratan air hujan sehingga menjadi kotor. Situasi yang kering membuat motor tidak perlu sering-sering dicuci. Intensitas penyucian motor di musim kemarau setidaknya hanya perlu sekali dalam satu minggu sehingga tidak perlu mengeluarkan kocek berlebih. Sementara di musim penghujan, situasinya berbeda. Disertai genangan air dan curah hujan yang tinggi membuat motor jadi cepat kotor sehingga perlu dicuci lebih sering. Sekiranya di musim penghujan, motor perlu dicuci sebanyak tiga kali dalam seminggu supaya tetap bersih, namun ini berarti juga pengguna kendaraan bermotor harus keluar kocek lebih.